Hybrid learning artinya adalah model pembelajaran gabungan secara daring (online) dan luring (offline/tatap muka), tetapi pada pada hybrid learning pelaksanaannya dilakukan secara bersamaan. Jadi maksudnya adalah pengajar akan melakukan pembelajaran terhadap siswa yang belajar secara daring dan juga siswa yang belajar di kelas secara bersamaan dengan memanfaatkan teknologi yang ada.
Assessment berbeda dengan evaluasi, evaluasi artinya membuat penilaian untuk menentukan sejauh mana tujuan sudah tercapai untuk kemudian dicari kekurangannya hingga solusi permasalahannya.
Pembelajaran secara hybrid dinilai lebih efektif dan efisien. Efektif dalam hal ini maksudnya adalah dapat mengakomodir siswa-siswa yang memiliki keterbatasan.
Metode hybrid learning ini tidak hanya bermanfaat bagi siswa, tetapi juga bagi tenaga pengajar. Dengan adanya pemanfaatan teknologi, maka baik guru maupun siswa dituntut untuk mampu beradaptasi dengan teknologi yang ada.
Para siswa bisa merasakan variasi model pembelajaran, tak hanya terus-terusan tatap muka, tetapi juga terkadang bisa secara daring sehingga tidak bosan dalam belajar.
"Jika kamu tidak sanggup menahan lelahnya belajar, maka kamu harus sanggup menahan perihnya kebodohan."
--Imam Syafi'i--